Sapi Ketahanan Pangan Desa Gurudug Dijual oleh Oknum Pendamping Desa, Ketua Kelompok Tani Tanggung Jawab Penuh

PURWAKARTA ,Sorottipikor.com//

– Program ketahanan pangan berupa sapi di Desa Gurudug, Kecamatan Pondok Salam, Kabupaten Purwakarta, menjadi sorotan setelah empat ekor sapi yang seharusnya dikelola oleh kelompok tani setempat dijual oleh oknum pendamping desa, Ag. Kejadian ini terungkap pada Selasa (14/01/2025).

Menurut keterangan Ketua Kelompok Tani Desa Gurudug, Ujanh Mali, peristiwa ini bermula pada 8 Desember 2024, ketika Ag mendatangi rumahnya. Ag menawarkan untuk menjual sapi ke Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Wanasari dengan harga tinggi. Ag juga berjanji bahwa hasil penjualan tersebut akan digunakan untuk membeli sapi baru, sementara sisa keuntungan akan dimasukkan ke kas kelompok tani.

“Sapi ukuran besar dijual seharga Rp15 juta, sedangkan tiga ekor lainnya seharga Rp42 juta. Saya percaya karena Ag adalah pendamping desa, jadi saya tidak curiga sama sekali,” ujar Ujang Mali.

Setelah sapi diangkut oleh Ag, ia berjanji akan mentransfer uang hasil penjualan. Namun, hingga tiga hari setelahnya, tidak ada kabar ataupun dana yang masuk. Merasa curiga, Ujang Mali melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Gurudug, Asep Irfan.

Upaya Pencarian Sapi
Bersama Kepala Desa Asep Irfan, Ujang Mali mendatangi BUMDes Wanasari untuk memastikan apakah sapi tersebut telah dijual sesuai dengan klaim Ag. Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa BUMDes Wanasari tidak pernah menerima pembelian sapi dari Desa Gurudug.

“Setelah mendengar penjelasan dari BUMDes Wanasari, kami langsung pulang. Ternyata sapi-sapi itu tidak pernah sampai di sana,” jelas Asep Irfan.

Menyadari bahwa sapi tidak kembali, Ujang Mali sebagai ketua kelompok tani memutuskan untuk bertanggung jawab penuh. Bahkan, ia sampai menggadaikan mobil pribadinya demi mengganti empat ekor sapi yang hilang.

“Ini adalah musibah, dan saya harus tetap bertanggung jawab demi nama baik kelompok tani Desa Gurudug,” ujar Ujang Mali dengan penuh kesungguhan.

Program ketahanan pangan berbentuk sapi memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan peternak, mengurangi ketergantungan impor daging sapi, dan membuka lapangan kerja di sektor peternakan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap protein hewani dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat pedesaan.

Kepala Desa Asep Irfan menyampaikan apresiasi kepada Ujang Mali atas tanggung jawabnya yang besar. “Terima kasih kepada Ujang Mali yang benar-benar berkomitmen mengganti sapi yang hilang demi menjaga nama baik kelompok tani Desa Gurudug,” ungkap Asep.

Dengan kejadian ini, pihak desa berharap kejadian serupa tidak terulang kembali, serta menegaskan pentingnya pengawasan dalam pengelolaan program pemerintah demi keberhasilan dan kepercayaan masyarakat.

Reporter: RM

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *