Polemik Penempatan Rita Basra Sebagai Kepsek SMAN 9 Moti, Orang Tua Siswa Sampaikan Penolakan
Ternate, Maluku Utara ,sorottipikor.com//
– Kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara yang kembali menempatkan Rita Basra sebagai Kepala Sekolah SMAN 9 Kecamatan Moti, Kota Ternate, menuai sorotan tajam dari para orang tua siswa.
Keputusan tersebut dianggap mengabaikan rekam jejak Rita Basra saat sebelumnya menjabat sebagai kepsek di sekolah yang sama. Para wali murid menilai, kepemimpinan Rita justru meninggalkan banyak persoalan yang hingga kini belum tuntas.
“Sebagai orang tua siswa, kami keberatan dengan pengangkatan kembali Ibu Rita Basra. Selama beliau pimpin sekolah ini beberapa tahun lalu, tidak ada perkembangan berarti. Bahkan pembangunan musala sekolah pun tidak selesai-selesai, ditambah lagi track record yang bersangkutan kurang baik,” tegas YB, salah satu orang tua siswa, melalui rilis yang diterima redaksi, Sabtu (16/8/2025).
YB juga menyinggung kasus lama terkait dugaan pemotongan anggaran Program Indonesia Pintar (PIP) yang pernah dilakukan oleh Rita Basra sekitar enam tahun lalu. Menurutnya, dana yang dipotong kala itu akhirnya dikembalikan setelah adanya desakan keras dari mahasiswa.
“Yang aneh, kenapa Dikbud Malut masih mau mengembalikan beliau ke SMAN 9 Kota Ternate? Ini mencederai dunia pendidikan. Di satu sisi pemerintah bicara tentang pendidikan gratis, tapi di sisi lain justru mengangkat figur yang pernah bermasalah. Apa alasan Dikbud? Tanya saja Kadis yang sekarang sedang viral itu,” sindir YB.
Lebih lanjut, YB menilai keputusan Dikbud Provinsi Malut ini sekaligus menghambat kesempatan guru-guru lain yang layak secara kepangkatan dan kompetensi untuk dipromosikan menjadi kepala sekolah.
“Dengan adanya pengangkatan ini, sistem di sekolah juga jadi tidak stabil. Banyak guru merasa tidak adil, apalagi penggunaan dana BOS selama kepemimpinannya dulu juga tidak pernah jelas sesuai juknis,” tambahnya.
Atas dasar itu, YB mendesak Dikbud Malut segera mengevaluasi dan mencopot Rita Basra dari jabatannya.
“Masih banyak guru yang siap memimpin SMAN 9. Jadi saya tantang Dikbud, berani atau tidak mencopot beliau,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, Rita Basra belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp menunjukkan tanda pesan telah dibaca, namun tidak ada jawaban. Beberapa kali dihubungi melalui panggilan telepon, meski perangkatnya aktif, tetap tidak mendapat respon.
(Deka)