AMKEI Dorong Keterwakilan Maluku di Kabinet, Desak Presiden Angkat Orang Maluku Jadi Menteri

JAKARTA,sorottipikor.com

– Keterwakilan masyarakat Maluku dalam posisi strategis di pemerintahan pusat Republik Indonesia telah mengalami penurunan yang signifikan dari masa ke masa. Jika pada era Presiden Soekarno, tokoh-tokoh asal Maluku banyak menduduki jabatan penting di kabinet, kini, dalam era Reformasi, suara Maluku seolah tenggelam dan terpinggirkan.

Sekretaris Jenderal Anak Muda Kepulauan Evav Indonesia (AMKEI), Muhamad Tuhri Leisubun SH, mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi ini. “Jika kita mengulas sejarah pemerintahan Soekarno, banyak orang Maluku yang diangkat menjadi menteri. Namun setelah itu, keterwakilan kita di kabinet semakin berkurang, bahkan hampir tidak ada,” tegas Leisubun.

Memasuki momentum perayaan 79 tahun kemerdekaan Indonesia, Wakil Ketua Umum AMKEI, Iwan Far Far SH.MH, menilai sudah saatnya masyarakat Maluku kembali menempati posisi strategis di pemerintahan pusat. “Maluku harus ada di jajaran menteri. Pak Prabowo sebagai calon presiden perlu memperhatikan kami, masyarakat Maluku,” ungkap Iwan Far Far dalam pernyataan kepada media di Jakarta pada 17 Agustus 2024.

Dukungan atas seruan ini juga datang dari Ketua AMKEI DPD Depok, Rolixs Rahakbauw SIP. Sebagai pemerhati masyarakat Maluku, ia menegaskan pentingnya suara dan dukungan masyarakat Maluku tidak diabaikan. “Saya mengaminkan pernyataan Sekjen dan Waketum AMKEI. Suara Pak Prabowo di Maluku mendominasi dan unggul mutlak. Kepercayaan masyarakat Maluku jangan disia-siakan,” ujar Rahakbauw dari kediamannya kepada awak media.

Seruan AMKEI ini mencerminkan harapan besar masyarakat Maluku untuk kembali dilibatkan dalam pemerintahan pusat, dengan harapan agar Maluku dapat berkontribusi lebih dalam pembangunan nasional melalui representasi yang lebih kuat di tingkat kabinet.(Yanny)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *