SDN Pabuaran 01 Luncurkan Aplikasi Kehadiran Siswa dan Guru Berbasis Fingerprint.
Bojong Gede, Sorot Tipikor //
Sekolah SDN Pabuaran 01 dimasa Kepemimpinan Albahrul, S. Pd terlihat semakin berkembang dan terus melakukan inovasi dalam menjawab tantangan jaman dimasa depan. Salah satunya dengan menerapkan program Aplikasi Kehadiran Sistem Informasi (AKSI) berbasis teknologi fingerprint.
Hal ini terkonfirmasi saat awak media menghampiri Kepala Sekolah SDN Pabuaran 01 Albharul, S.Pd di SDN Pabuaran 01 pada Rabu, (3/8/22).
Albahrul saat dimintai keterangan menjelaskan bahwa program AKSI ini merupakan gerakan inovasi dalam rangka untuk menjawab kekhawatiran para orang tua siswa terhadap anaknya di Sekolah.
“Itu baru dipasang pada hari Minggu, tapi setelah di cek ada aplikasi yang belum finishing. Harusnya hari ini mau yes sidik jarinya tapi ada kendala sedikit. Insyaallah dua minggu kedepan kita sudah mulai, nanti teman-teman media bisa cek lagi,” ungkap Kepsek Albahrul.
Kepsek Albahrul, S. Pd yang juga sebagai Ketua K3S Bojong Gede itu mengatakan untuk penganggaran perangkat program AKSI ini berasal dari dana BOS. Sementara menurut Albahrul untuk Aplikasi berbasis kerja kolektifan bersama rekan-rekan.
“Saya sudah tawarkan untuk sekolah-sekolah tapi saya coba dulu disini sampai semaksimal mungkin nanti saya tawarkan lagi untuk menghindari kekhawatiran orang tua. Ya paling kita uang lelahnya ajalah untuk perangkat, tapi alat-alatnya seperti fingerprintnya siapkan sendiri, “bebernya.
Dirinya menjelaskan di Kabupaten Bogor itu ada beberapa sekolah menerapkan program yang sama akan tetapi program tersebut sampai ke pihak sekolah saja. Kalau di SDN Pabuaran 01 ini terdeteksi lansung ke pihak sekolah dan orang tua melalui pesan Whatsapp dan SMS.
“Kalau guru terdeteksi ke saya, kalau siswa langsung terdeteksi ke wali kelas dan orang tua, ” Jelasnya.
Selain itu Kepsek Albahrul juga mengatakan di SDN Pabuaran 01 sudah menjelang tahun yang ke-3 ini dimasa kepemimpinanya telah meluncurkan program gerakan 1 bulan 1 liter disetiap kelas.
“Jadi setiap bulan di setiap kelas itu mengumpulkan beras 1 liter tapi tidak satu liter bahkan sampai ada yang lebih, ” ujarnya.
Kepsek Albharul menambahkan selain itu tak hanya program satu bulan satu liter. Ada juga program satu anak satu indomie yang nanti hasil dari pengumpulan tersebut akan diserahkan kepada anak yatim di SDN Pabuaran 01.
“Saya punya anak yatim sekitar 50an lebih yang ada di sekolah ini. Tahun ini ada 8 anak tidak mampu dari hasil survey tim dan ternyata kita sangat prihatin ada yang tinggal dirumah yang 3×3, jadi tidur disitu, masak disitu. Saya sampai menangis liatnya, ” tuturnya.
Jadi lanjut Kepsek Albahrul, setiap bulannya sekedar ingin membantu kebutuhan harian berupa beras, mie, telor dan kebutuhan lainnya.( R.E.Murti )