Antusias Ikuti, FE UNIDA Pelatihan Managerial 20 Pengrajin Batik Cibuluh.
BOGOR, – sorottipikor.vom l
Sebanyak 20 peserta pengrajin kampung batik Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, sangat antusias ikuti kegiatan pelatihan manajerial, bimbingan dan konsultasi di gelar Fakultas Ekonomi Universitas Djuanda (FE UNIDA), Ciawi, Kabupaten Bogor, Selasa (20/12/2021).
Hal ini tampak, melalui diskusi terkait permasalahan yang sekarang dihadapi sebagian besar pengrajin batik selama masa pandemik sampai pada kegiatan praktek ecoprint.
Mereka langsung dipandu oleh dosen FE UNIDA, saat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Yakni hilirisasi pengabdian hasil penelitian, penerapan, kreativitas dan inovasi ecoprint pada pengrajin batik.
Secara langsung terjun dosen FE UNIDA untuk melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Kampung Batik Cibuluh Kota Bogor.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan judul penerapan model peningkatan kreativitas dan inovasi berbasis potensi dan kompetensi industri kreatif. Bertujuan untuk meningkatkan daya saing.

FE UNIDA ini diketuai Dr. Sri Harini, M.Si. dengan anggota Dr. Lucky Hikmat Maulana, SE,M.Si dan Dwi Gemina, SE,M.Si.
Bertajuk salah satu dari 5 kegiatan pengabdian dengan tema Akselerasi Pendapatan UMKM melalui pengelolaan keuangan, inovasi produk dan proses produksi, serta pengembangan produk halal di Kota Bogor.
Kegiatan FE UNIDA, merupakan implementasi program penelitian kebijakan merdeka belajar kampus merdeka dan pengabdian masyarakat berbasis penelitian dan purwarupa PTS, dari Sekretatiat Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi; Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi; Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Tahun 2021.
Dipaparkan, Ecoprint merupakan salah satu teknik membuat pola pada kain dengan manggunakan bahan dari alam seperti daun, bunga, dan lain-lain.
Mengingat batik adalah produk asli Indonesia maka ecoprint ide pertama muncul dari luar negeri terutama sekelompok orang yang peduli pada lingkungan.
Namun pada akhirnya ecoprint lebih cepat berkembang di Indonesia karena bahan yang digunakan berasal dari alam atau tumbuh-tumbuhan yang tersedia di sekitar masyarakat Indonesia.
Dengan beraneka ragam dan tidak mengenal musim, dan pembuatan bahan atau kain ecoprint membutuhkan tenaga dan waktu lebih dibanding membuat batik print atau batik cap dengan keunggulan ramah lingkungan.
demikian penjelasan Founder INEN Signature, produk ecoprint fashion. Sehingga diharapkan teknik pembuatan pola atau bahan dengan teknik ecoprint menjadi salah satu alternative.
Pewarta : Edi Murti.