Relawan NINJA Tentukan Sikap Politik.
Jakarta, — Sorot Tipikor //
Adrenalin Politik dikalangan Relawan semakin meningkat seiring dengan tersandungnya Johnny G. Plate yang ditangkap Kejaksaan Agung, Perkara Korupsi memang menjadi momok bagi para Pejabat dan Politikus yang memang punya peluang besar untuk melakukanya, Sabtu (20/5/23).
Ditangkapnya Sekjen Partai NasDem yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika oleh Kejaksaan Agung RI menjadi preseden buruk yang menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat pada elit politik.
Ini tentu menjadi sebuah “cacat demokrasi”, ketika hasil dari sebuah Demokrasi yang melahirkan seorang Menteri ternyata justru menjadi penggerogot uang rakyat.
Apakah ini bisa menjadi bukti bahwa Demokrasi ini juga dibiayai oleh uang haram hasil korupsi ?
Follow the money atau ikuti aliran uang, adalah salah satu cara mengungkap tuntas aliran uang haram hasil korupsi, apakah aliranya juga sampai “meresap” kedalam tubuh Parpol terkait.
Kalau sampai itu terjadi berarti Parpol terlibat sebagai “mesin pencuci uang”.
Masalahnya, apakah komponen hukum kita mau, tau dan mampu melakukan itu?.
Hanya APH dan Tuhan YME yang tau, rakyat hanya menjadi saksinya.
Salah satu pertimbangan itulah yang akhirnya membuat Relawan NINJA dalam sebuah musyawarah yang dihadiri Ketua Umum NINJA, C. Suhadi yang juga seorang Praktisi Hukum beserta seluruh jajaran pengurusnya bermufakat menentukan sikap politiknya.
“ABAS, asal bukan Anies Baswedan, jangan pilih Anies, disebabkan diusung oleh Parpol yang Sekjenya tersandung kasus Korupsi, disamping karena rekam jejaknya yang buruk, ” ungkap C. Suhadi disambut tepuk tangan sekira seratus peserta.
“Ditangkapnya Menteri Kominfo Johnny G. Plate sudah menjadi kehendak Allah SWA, seperti yang dahulu kami suarakan kepada Pak Jokowi untuk mengganti semua Menteri dari Partai NasDem karena mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapresnya, ” pungkas Gus Sholeh selaku Penasehat Relawan NINJA.
(Red-Johny Latuheru)