KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi 3 Proyek 96 Milyar Di Kab Ogan Ilir.

Jakarta,- Sorot Tipikor //
Sejumlah pemuda mengatasnamakan Forum Mahasiswa Sumatera Selatan (Formasa) mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta usut dugaan penyelewengan anggaran proyek peningkatan jalan Babatan Saudagar (Simpang OPI) yang menghubungkan Desa Sungai Lebung-Sejangko sampai Simpang Srijabo, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Menurut koordinator aksi, Toby Ardiansyah proyek tersebut menghabiskan dana Rp. 96 miliar dari APBD Sumsel namun hasilnya sangat buruk.

Selain itu, kata Toby, kontraktor yang mengerjakan itu merupakan keluarga dan Timses dari Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya.

“Dugaan kuat dari penyelewengan anggaran ini karena memang kualitas hasilnya sangat buruk seperti jalan yang bergelombang dan terkelupas,” kata Toby depan KPK.

“Dan yang paling parah adalah yang mengerjakan proyek merupakan kelurga dan Timses Wagub Sumsel. Jelas ini KKN,” lanjutnya.

Toby mendesak KPK untuk mengusut tuntas dugaan KKN dari proyek tersebut dengan memeriksa kontraktor pemenang tender dan pejabat lain yang terlibat.

“KPK harus turun tangan, ini jelas-jelas ada indikasi kuat terjadinya KKN,” ungkapnya.

“Kontraktornya itu diantaranya, PT Asdeska Berlian Utama, PT Lebong Karang Sakti dan PT Putra Atama Hadi, semua kontraktor ada hubungan keluarga dengan Mawardi Yahya,” lanjutnya.

Lebih lanjut Toby memastikan akan mengawal terus kasus ini sampai semua yang terlibat diperiksa KPK.

“Uang rakyat tidak boleh dirampok, yang melakukan itu harus dijebloskan ke penjara,” kecamnya.

“Tidak ada yang kebal hukum di negeri ini. Karena itu, penyelewengan anggaran proyek jalan ini harus diusut tuntas sampai ke akarnya dan kami siap demo depan KPK sampai kapanpun untuk memastikan pelakunya dipenjarakan,” tutup Toby. (Team).

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *