Didin Rela Berjuang Berjualan Sapu Lidi Demi Memenuhi Kebutuhan Hidup Keluarga
Cianjur, — Sorottipikor.com I
Adalah Didin (35) seorang pedagang sapu lidi asal Kampung Curug Cinulang, Desa Tanjung Wangi, Bandung. Dia mengaku jualan sapu lidi sejak 15 tahun yang lalu.
“Saya jualan sapu lidi sudah 15 tahun. Kalau nggak jualan gimana anak sama istri saya bisa makan,” akunya saat ditemui di Jalan Raya Cianjur-Bandung.
Ditanya pendapatan berjualan sapu lidi dalam sehari, Didin tampak tak bisa menjawab, pasalnya kadang dalam beberapa hari nggak ada sapu lidi yang terjual, bahkan tak jarang dia tidak pulang karena tak mendapatkan uang untuk dibawanya pulang.
“Saya membeli bahan sapu lidi untuk diserut dijadikan sapu lidi yang kemudian saya panggul dengan berjalan kaki dan turun naik bis,” jelasnya.
“Kalau jualan ya untung-untungan, kadang habis dalam sehari kadang juga berhari-berhari nggak ada yang beli. Sampai saya juga bingung mau pulang gimana, jangankan untuk menafkahi anak istri buat makan saya juga nggak ada,” ungkapnya.
Didin menuturkan, memasarkan sapu lidinya mulai dari Kota Bandung, Ciwidey, Lembang bahkan Cianjur dan Sukabumi.
“Dalam sekali jualan saya membawa 30 ikat sapu lidi, dengan harga satuan Rp20 ribu perikatnya,” terang Didin.
Mendengar dari apa yang disampaikan ayah tiga orang itu, jelas kami (wartawan) mempertanyakan, apakah keluarganya mendapatkan bantuan modal usaha atau bantuan lainnya dari pemerintah.
“Bantuan memang pernah dapat sebesar Rp300 ribu dari pemerintah dan alhamdulillah tidak ada potongan sepeser pun,” aku Didin.
“Ya, kalau memang ada hak saya untuk mendapatkan bantuan modal usaha, saya sangat bersyukur sekali. Pasalnya saat ini, uang yang saya dapatkan harus berebut dengan resiko dapur/nafkah keluarga. Besar harapan saya, agar pemerintah memberikan bantuan modal usaha untuk saya dan para pengusaha kecil lainnya demi kelangsungan hidup bersama keluarga,” harapnya. (Arif)