Rapat Paripurna HJB ke-538 Digelar Pakai Bahasa Sunda, Ini Isi Pidato Lengkap Bima Arya
BOGOR,-Sorottipikor.com l Rapat Paripurna peringatan Hari Jadi Bogor (HJB) ke-538 digelar di Gedung DPRD Kota Bogor, Jalan Pemuda, Tanah Sareal, Rabu (3/6/2020). Dalam pertemuan yang digelar secara terbatas tersebut juga disiarkan secara daring melalui berbagai kanal media sosial agar bisa disaksikan oleh masyarakat.
Dari pantauan, peserta dan undangan yang hadir mengenakan pakaian tradisional berupa beskap dan pangsi lengkap dengan totopong. Jalannya rapat dari awal hingga akhir pun menggunakan Bahasa Sunda serta diisi pembacaan Sejarah Bogor oleh Rektor UIKA Ending Bahruddin, pembacaan Pantun Pacilong oleh Budayawan Ki Wahyu dan pembacaan Wangsit Siliwangi oleh Tokoh Bogor Dodi Rosadi.
Di sela paripurna tersebut juga turut diberikan berbagai apresiasi & penghargaan oleh Wali Kota Bogor kepada sejumlah instansi hingga tenaga medis. Kategori apresiasi dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19 diberikan kepada Ketua DPRD Kota Bogor, Kapolresta Bogor Kota, Dandim 0606/Kota Bogor, Kepala Kejaksaan Negeri Bogor, Dandenpom III/1 Bogor, Ketua Pengadilan Negeri, Danrem 061/Suryakencana serta Komandan Lanud Atang Senjaya.
Kategori instansi vertikal diberikan kepada Kepala BPN Kota Bogor atas prestasi penyelesaian pengukuran dan pengadministrasian alas hak seluruh tanah di Kota Bogor. Selain itu, diberikan juga secara simbolis insentif dari pemerintah daerah bagi para tenaga medis yang bertugas dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya dalam pidatonya di Rapat Paripurna HJB ke-538 menyatakan, bahwa suasana HJB di tengah pandemi seperti ini baru pertama kali dalam sejarah.
“Tidak ada kemeriahan dan tidak ada helaran di tahun ini karena suasana tidak memungkinkan. Namun, hal tersebut tidak boleh menyurutkan rasa syukur kita kepada Allah SWT, kota kita tercinta telah berusia lebih dari lima abad,” ungkap Bima.
Semua elemen warga, lanjutnya, sedang menghadapi masa sulit. “Anak-anak belajar dirumah, beberapa warga harus bekerja dari rumah, bahkan beberapa waktu yang lalu beribadah pun di rumah,” katanya.
“Pandemi ini adalah ujian bagi harta yang paling berharga yang dimiliki Bogor selama ini, yaitu solidaritas dan kebersamaan untuk saling menjaga. Para leluhur kita telah mewariskan nilai keguyuban antar warga yang harus kita jaga di tengah pandemi ini dan kita wariskan kembali kepada anak cucu kita,” tambahnya.
Bima menegaskan bahwa situasi ini merupakan situasi ‘perang’ melawan Covid-19 dan harus dihadapi bersama-sama. “Kita lawan bersama Covid-19 untuk meraih kemenangan. Satu menderita, yang lain harus merasakan. Satu bekerja, yang lain juga berusaha. Tidak boleh ada yang berdiam diri, sementara yang lain berjuang. Karena melawan virus ini butuh kekompakan semua elemen kota. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,” tandasnya.
Kota Bogor, kata Bima, tidak akan pernah menyerah. Pemkot Bogor bersama DPRD dan Forkopimda berjuang sekuat tenaga bersama seluruh elemen warga untuk memenangkan perang ini.
“Kebersamaan kita beberapa sudah menunjukan hasilnya. Warga tidak berpangku tangan. Banyak yang ikut serta berjuang. Gerakan sejuta masker kain, dapur umum, nasi bungkus, donasi, relawan Covid melalui edukasi kepada sesama warga adalah gerakan yang mengagumkan dari warga,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjutnya, kondisi di Kota Bogor sudah mulai terkendali. Angka kasus covid-19 terus melandai.
“Terimakasih untuk warga yang taat aturan dan disiplin. Memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan menaati semua aturan PSBB. Saya yakin pasti ada pengorbanan disana. Tapi saya yakin kedisiplinan kita, kesabaran kita menentukan kemenangan kita. Tapi perang belum selesai. Selama vaksin belum ditemukan oleh para ahli kita harus terus waspada. Jangan lengah dan jangan kendor. Terus jaga kebersamaan kita hingga titik akhir kemenangan,” terangnya.
“Mari kita bersiap-siap untuk menjemput babak baru Kota Bogor. Protokol baru, normal baru, adat kebiasaan baru. Kita awali protokol baru ini dengan menetapkan norma hukum untuk mendisiplinkan warga hingga akhirnya menjadi kebiasaan hidup warga. Normal baru bukan hanya soal protokol kesehatan, tapi normal baru adalah nilai baru, cara hidup baru. Hidup yang lebih sehat, hidup yang lebih cerdas dan hidup yang lebih bermakna. Mari kita mulai dari diri kita sendiri untuk berperilaku hidup bersih dan sehat,” tambahnya.
Bima Arya juga mengucapkan apresiasi dan terimakasih atas perjuangan berbagai elemen dalam penanganan Covid-19 di Kota Bogor. Tenaga medis, ASN, TNI, Polri, Jaksa, Tokoh Agama, DPRD, Media, RT, RW dan pejuang lainnya yang telah mengerahkan waktu dan tenaganya dalam perjuangan ini.
“Mari kita berdoa bagi semua pahlawan covid yang telah gugur, baik tenaga medis maupun unsur lainnya. Semoga khusnul khotimah dan diberikan tempat terbaik. Dirgahayu ke-538 Kota Bogor tercinta. Sahitya Raksa Baraya – Solidaritas Jaga Sesama,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto mengatakan, bahwa saat ini Kota Bogor telah mengalami banyak perubahan seiring dinamika kehidupan masyarakatnya yang terus berkembang. Kota Bogor telah menjadi salah satu magnet di kawasan Jabodetabek yang menyedot kaum urban dari berbagai wilayah Indonesia sehingga membawa berbagai konsekuensi terhadap berbagai aspek sebagaimana umumnya situasi perkotaan.
“Tentu masih banyak permasalahan yang harus dihadapi untuk perbaikan pembangunan Kota Bogor ke depan. Sejalan dengan tema HJB ke-538, yaitu ‘Sahitya Raksa Baraya’, tentunya hal ini mengajak kita semua untuk terus mewujudkan dan meningkatkan perhatian, kinerja dan profesionalisme kita dalam upaya mewujudkan Kota Bogor yang lebih baik lagi, tentram, damai, gemah ripah loh jinawi bagi semua masyarakat Bogor,” ujar Atang.
Hadir dalam kesempatan tersebut Staf Ahli Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dady Iskandar yang mewakili Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Wan)