Menghalau Prostitusi Hingga Penyebaran HIV/Aid dan Angka Kriminalitas
BOGOR,– sorottipikor.com l Konsep Tourism, dalam perkembangan suatu wilayah di belahan dunia, juga tidak terlepas dari hingar bingarnya dunia malam sebagai salah satu daya tarik wisatawan.
“Di Bali, wisatawan mancanegara berdatangan dan berlama – lama dalam kunjungannya untuk suatu selera mereka yang beragam itu, tidak semua wisatawan datang hanya karena daya tarik panorama alam dan keunikan budaya lokal, dan ini kenyataan yang belum terbantahkan.
Kramat Tunggak tidak hanya sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI Jakarta pada jaman Ali Sadikin, setidaknya mampu menghalau aksi “becak komplit”. Ide lokalisasi prostitusi itu digulirkan oleh Ali Sadikin bertujuan untuk menghapus prostitusi liar yang menjalar hingga ke kampung – kampung.
Wacana ini di gulirkan oleh Sabillilah Kandidat Legislatif 2024-2029 Pada Senin (18/11/2019).
Disaat itu pula, K.H. Harun Al-Rasyid, menyikapi ide Ali Sadikin mengenai lokalisasi prostitusi tersebut, dengan catatan lokalisasi itu haruslah menjadi bagian atau tahapan dari usaha menuju penghapusan prostitusi secara tuntas, dan lokalisasi juga harusnya mengurangi akses para hidung belang.
“Dewasa ini, keberadaan tempat hiburan malam, arena bernyanyi, pijat tradisional, rumah kos/kontrakan, penginapan, apartemen yang lokasinya tersebar dan tidak jarang disalahgunakan sebagai tempat transaksi maupun praktik prostitusi terselubung, bahkan hingga di perkampungan. Merujuk pemikiran kedua tokoh tersebut diatas, mengapa tidak pemerintah di suatu wilayah yang mengusung konsep Tourism, dapat mempertimbangkan lebih mendalam wacana mengenai rencana lokalisasi prostitusi di wilayahnya yang bertujuan untuk:
- Menghalau prostitusi terselubung hingga ke kampung – kampung;
- Menekan seks bebas dan penyebaran HIV/Aids;
- Menekan angka kriminalitas;
- Mendukung percepatan wilayah menjadi lebih BERADAB;
- PAD.
Reporter : Wenkz
Editor. : Ark.