Desa Mundu Pesisir Kabupaten Cirebon Adakan Doa Bersama Dan Tahlil di Ki lobama

Cirebon — Sorottipikor.com // Pemerintah Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, baru-baru ini mengadakan acara doa bersama dan tahlil dalam rangka memperingati haul Ki Gede Mundu, Syekh Brata Kelana.

Berlangsung pada tanggal 9 April 2024 di pelataran situs Kilobama, dihadiri oleh ribuan warga, termasuk tokoh masyarakat dan pejabat setempat seperti Camat Mundu dan Kapolsek Mundu.

Acara ini diisi dengan tahlil dan tausiyah yang dipimpin oleh KH. M. Arif Suhartono, berlangsung dengan suasana khidmat dan bernuansa Islami. Dalam sambutannya, Kuwu H. Khaerun menekankan pentingnya situs Kilobama sebagai aset wisata religi yang harus dilestarikan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesadaran spiritual masyarakat.

Situs Kilobama sendiri dikenal sebagai tempat bersejarah yang menyimpan makam beberapa tokoh penting dalam sejarah Islam di Jawa, termasuk Ki Lobama (Syekh Abdurrahman Al-Baghdadi) dan Pangeran Brata Kelana. Raden Iing, juru kunci makam, menjelaskan bahwa masjid yang dikenal sebagai Masjid Seribu Jin di lokasi tersebut memiliki nilai sejarah yang tinggi dan dipercaya memiliki kekuatan spiritual.

Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk mengenang para leluhur tetapi juga sebagai upaya untuk menjaga tradisi dan budaya lokal agar tidak punah seiring perkembangan zaman.

Sejarah singkat Ki Lobama, yang nama aslinya adalah Syekh Abdurahman Al-Qadri, merupakan seorang tokoh penting dalam sejarah penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di wilayah Cirebon. Ia diperkirakan datang ke Pulau Jawa pada abad ke-12 (sekitar tahun 1100-an) sebagai utusan dari Syekh Abdul Qadir Jailani, seorang ulama terkenal dari Baghdad yang dikenal sebagai pendiri Thariqot Qadiriyyah.

Sebagai seorang murid langsung dari Syekh Abdul Qadir Jailani, Ki Lobama dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam bidang agama. Ia berhasil menarik perhatian masyarakat Sunda di daerah Mundu, sehingga banyak orang yang memeluk Islam berkat ajarannya. Julukan “Lobama” berasal dari istilah dalam bahasa Sunda yang berarti “banyak ilmu agama”, mencerminkan kedalaman pengetahuannya.

Ki Lobama juga dianggap sebagai guru gaib bagi Mbah Kuwu Cirebon (Pangeran Walasungsang), yang merupakan pendiri nagari Cirebon. Dengan demikian, ia memiliki peran penting dalam sejarah awal penyebaran Islam di Jawa Barat, jauh sebelum munculnya Wali Songo pada abad ke-15.

Makam Ki Lobama terletak di Desa Mundu, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, dan menjadi situs bersejarah yang dihormati oleh masyarakat setempat. Di kompleks makam tersebut juga terdapat makam tokoh-tokoh penting lainnya, menjadikannya sebagai tempat ziarah yang banyak dikunjungi.( Suripto )

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *