Menteri Pertanian Tinjau Cetak Sawah Rakyat di Tanah Laut: Langkah Nyata Menuju Swasembada Pangan
PELAIHARI,Sorottipikor.com//
– Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar, serta Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman, mengunjungi lokasi program Cetak Sawah Rakyat (CSR) di Desa Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut, Selasa (31/12/2024).
Kunjungan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini berfokus pada pengembangan lahan rawa lebak seluas 236 hektare. Proyek strategis ini bertujuan mengoptimalkan potensi lahan rawa di Kalimantan Selatan yang mencapai 195.664 hektare, sebagai bagian dari upaya nasional mewujudkan swasembada pangan.
Dalam pelaksanaannya, program ini mencakup land clearing seluas ±2.100 meter persegi, pembangunan tanggul sepanjang 4.800 meter persegi, dan penyiapan saluran irigasi untuk mendukung produktivitas pertanian.
Menteri Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa program CSR merupakan langkah nyata untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Ini adalah bukti komitmen kita bersama dalam menciptakan masa depan pertanian yang lebih baik. Saya berharap program ini berjalan sesuai target,” ujarnya.
Amran juga memberikan pesan tegas mengenai pentingnya percepatan implementasi. “Saya tidak ingin program ini hanya menjadi seremonial. Ketika saya kembali ke sini nanti, progresnya harus sudah selesai,” tambahnya.
Dengan potensi lahan rawa yang begitu luas, Kalimantan Selatan memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, yang hadir mewakili Gubernur Kalsel H. Muhidin, menyatakan bahwa program ini tidak hanya bermanfaat bagi petani, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Sementara itu, Pj Bupati Tanah Laut, Syamsir Rahman, menyambut baik program ini dan berkomitmen untuk mendukung penuh keberhasilannya. “Kami siap memastikan program ini berjalan dengan lancar, demi kesejahteraan masyarakat Tanah Laut,” ucapnya.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, dan daerah mampu menghadirkan solusi konkret untuk pembangunan pertanian berkelanjutan.
(Nur Asani)
