Usut Dugaan Korupsi Dana Hibah KPUD & Bawaslu Ogan Ilir Kembali Diteriakkan Depan Gedung Kejaksaan agung RI.

Jakarta, – Sorot Tipikor //
Mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Sumatera Selatan (FORMASA) kembali melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Kejaksaan Agung RI, Jl. Sultan Hasanuddin Dalam No. 1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (11/07/2022).

Mereka meminta Kejagung untuk melakukan supervisi atau memerintahkan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan dan Kejaksaan Negeri Ogan Ilir untuk mengusut tuntas dugaan korupsi dana hibah KPUD dan Bawaslu Ogan Ilir Tahun 2020.

Azhari selaku koordinator aksi mengatakan bahwa aksi yang dilakukannya itu sudah ketiga kalinya dalam mengawal dugaan korupsi dana hibah di OI dan sebagai bentuk dukungan kepada Kejagung dalam menuntaskan kasus korupsi di Sumatera Selatan.

“Kami kembali di depan gedung Kejagung ini, tidak lain ingin memberikan dukungan kepada Kejagung untuk memberikan atensi khusus dalam menuntaskan kasus korupsi di Sumsel.

Jangan sampai terduga korupsi di OI bisa hidup enak,” kata Azhari dalam orasinya di depan gedung Kejagung RI.

“Kami juga meminta Kejagung memerintahkan Kejati Sumsel dan Kejari Ogan Ilir untuk segera selesaikan kasus tersebut hingga semua pelakunya bisa segera jadi tersangka,” tambahnya.

Menurut Azhari, dana hibah untuk KPUD dan Bawaslu Ogan Ilir mencapai puluhan miliar yang seharusnya bisa bermanfaat justru diduga tidak transparan dan diselewengkan dan dinikmati segelintir orang.

“Dana hibah puluhan miliar dari dana hibah untuk KPUD dan Bawaslu Ogan Ilir dikelola secara tidak transparan dan diduga dikorupsi, Kejagung tidak boleh tinggal diam, tuntaskan kasus korupsi di Sumsel,” ungkapnya.

Azhari juga mendesak Kejagung untuk mengintruksikan kepada Kejari Ogan Ilir untuk menetapkan tersangka dalam kasus tersebut, dan juga Kejari Ogan Ilir dinilai paling lelet dalam menangani perkara di Sumsel.

“Kami minta kejari Ogan Ilir tetapkan tersangka Komisioner KPUD & bawaslu Ogan Ilir, harus bertindak tegas dan cepat, jangan lelet,” ungkapnya.

Di akhir orasi, Azhari membandingkan kecepatan dan ketegasan Kejari Ogan Ilir dengan Kejari Lubuk Linggau dalam menangani kasus korupsi di Sumatera Selatan.

“Kejari OI harus banyak belajar dari Kejari Lubuk Linggau dalam menangani perkara korupsi, yang selalu tegas dan cepat memberantas para musuh rakyat, koruptor itu. Jangan lelet,” tutupnya.(Team).

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *