Organisasi Kudu Pede Caruban Adakan Seminar Dan Buka Puasa Bersama Dengan Tema Dampak Perubahan Iklim

Cirebon – Sorottipikor.Com // Organisasi Kudu pede Caruban adakan seminar dan buka puasa Bersama yang bertemakan ” Dampak perubahan iklim terhadap ekosistem lokal tangtang dan solusi” dengan pemateri Prof. Rohimin Dahuri pada Selasa 25 Maret 2025 di Resto Umbaran Kabupaten Cirebon.

Hadir dalam acara Organisasi Kudu Pede Caruban (KPC) Prof. Rohimin Dahuri ,Ketua Organisasi Kudu pede Caruban serta anggota dan tamu undangan.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya organisasi untuk menggerakkan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, yang telah menjadi komitmen mereka sejak resmi dilantik. KPC didirikan dengan asas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan utamanya.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar serta mempererat silaturahmi antar anggota dan masyarakat umum.

Ketua ( KPC ) Dr. H. Sopidi, MA. Membuka acara dan mengatakan, perkumpulan organisasi Kudu Pede Caruban ini sudah lama memiliki ke inginan tatap muka bertemu dan silaturahmi seperti acara ini .

Kudu Pede Caruban ( KPC )Memiliki anggota nya dari seluruh kecamatan di Cirebon yakni setiap kecamatan ini dua orang , ” terangnya.

Kami KPC kedepan memiliki ke inginan bersinergi dengan prof.Rohimin Dahuri sebagai DPRI di komisi empat mengadakan agenda agenda yang lebih spesifik dan strategis bagaimana membangun lingkungan suhu politik yang lebih sehat,”terang Dr. H. Sopidi, MA.

” Lingkungan politik yang sehat itu di dalamnya ada tumbuhan yang sehat tumbuhan sehat batangnya bagus kemudian daunnya rimbun kemudian buahnya enak di nikmati,” ungkap Dr. H. Sopidi, MA.

Siapa tumbuhan itu ialah aktor aktor yang ikut berkompetisi dalam atmosfir politik dalam pemilu legislatif dan pilkada salahsatu tumbuh yang kita impikan dan juga mimpikan adalah bapak kita senior kita bapak profesor doktor Rohimin Dahuri, ” tegas Dr. H. Sopidi, MA.

Pemateri Prof. Rokhmin Dahuri, tokoh terkemuka dalam pengelolaan kelautan dan perikanan di Indonesia, berbicara di acara Kudu Pede Caruban, dengan fokus pada dampak perubahan iklim terhadap ekosistem lokal.

Ia menekankan bahwa Indonesia sangat rentan terhadap perubahan iklim karena karakteristik geografisnya, termasuk sejumlah besar pulau kecil dan wilayah pesisir yang padat penduduk.

Sekitar 60% penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir, sehingga mereka rentan terhadap kenaikan permukaan air laut dan tantangan terkait iklim lainnya.

Dalam seminar tersebut, ia membahas isu-isu terkait pengelolaan sumber daya mendalam dan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak untuk mencapai keinginan lingkungan.

Dahuri menekankan bahwa pengelolaan sumber daya laut harus melibatkan masyarakat lokal dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan tidak hanya berkelanjutan tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Ia juga menggarisbawahi perlunya penelitian yang lebih mendalam untuk memahami dampak perubahan iklim terhadap ekosistem laut dan bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat pesisir.

Seminar ini menjadi platform penting untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman serta mendorong diskusi tentang langkah-langkah konkret yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya kelautan di Indonesia.

Selain itu, Ketua penyelenggara seminar Yahya mengatakan, teman teman dari Kudu Pede Caruban bersama prof.Rohimin Dahuri yang mana beliau kan sebagai anggota komisi 4 DPRI ya prof juga dari PDIP kami mengadakan seminar dan buka puasa bersama dengan tema tentang perubahan iklim ,” terang Yahya.

“Terus tahapan source ini seperti apa di era lokal di Cirebon seperti ini itu kan .

Yahya pun berharap adanya kegiatan seperti ini kami teman teman Kudu Pede Caruban bisa melek, melek intelektual terhadap isu isu yang sedang berkembang ,” terangnya.

“Isu energi kemudian isu krisis lingkungan sekarang juga lagi digaungkan perubahan iklim nih yang biasanya era sekarang kan sudah mulai mau ke kemarau tapi masih sering hujan,”

Itu karena efek perubahan iklim ini kan efeknya itu domino gitu kan makin ada banyaknya cuaca tidak menentu dan sebagainya,” tutup Yahya.( Suripto ).

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *