Pemdes Bojongmangu Tindak Lanjuti Laporan Warga Terkait Akses Jalan yang Terputus Akibat Proyek Tol Japek II
Kabupaten Bekasi,Sorottipikor.com//
– Pemerintah Desa (Pemdes) Bojongmangu bersama Pemerintah Kecamatan Bojongmangu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta didampingi oleh aparat TNI/Polri, turun langsung ke pihak pengelola proyek Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Sisi Selatan. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti keluhan warga terkait akses jalan yang terputus akibat proyek tol tersebut.
Sekretaris Desa (Sekdes) Bojongmangu, Pandi Achmadi, menyampaikan bahwa terdapat dua akses jalan desa yang terdampak, yakni Gang Arkawi dan Gang Haji Mursid, yang hingga kini belum mendapatkan jalur alternatif. Selain itu, ia juga menyoroti sejumlah permasalahan lainnya yang belum terselesaikan.
Menurut Pandi, ada tiga hal utama yang menjadi perhatian warga dan pemerintah desa terkait proyek ini:
1. Akses jalan warga yang terputus – Hingga saat ini, belum ada pengerjaan untuk jalan pengganti yang seharusnya menjadi akses utama warga.
2. Status administrasi jalan desa yang digunakan proyek tol – Penggunaan jalan desa oleh pihak tol belum diselesaikan secara administrasi.
3. Saluran air PDAM yang terputus – Belum ada perbaikan terhadap jaringan air bersih yang terdampak proyek.
“Pemdes, kecamatan, dan warga Bojongmangu sangat mendukung proyek tol ini. Namun, kami meminta kejelasan mengenai progres penggantian akses jalan yang terdampak. Kami ingin tahu sampai di mana perkembangannya, baik secara fisik maupun administrasi,” tegas Pandi Achmadi, Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, Pandi menjelaskan bahwa banyak warga yang datang ke desa untuk mempertanyakan nasib akses jalan mereka. Bahkan, hal ini juga menjadi perhatian dari berbagai lembaga dan media.
“Warga tidak peduli soal teknis pembangunan, yang mereka inginkan hanya satu: akses jalan mereka kembali seperti semula agar aktivitas tidak terganggu. Oleh karena itu, kami butuh kejelasan dari pihak tol agar bisa menyampaikan laporan kepada pemerintah daerah maupun warga,” tambahnya.
Menanggapi tuntutan tersebut, Humas Japek II, Robert, menyatakan bahwa pembangunan akses jalan bagi warga tetap menjadi prioritas. Menurutnya, desain jalan pengganti sudah dibuat, hanya saja pengerjaannya masih tertunda.
“Kami pastikan akses jalan untuk warga akan dikerjakan. Gambarnya sudah ada, dan kami akan segera membangun jalan di sisi kanan dan kiri tol. Untuk sementara, kami akan menyediakan jalur alternatif bagi warga,” jelas Robert.
Sementara itu, Kasi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Bojongmangu, Agus Salim, menegaskan bahwa pihak kecamatan tetap mendukung proyek tol sebagai program strategis nasional. Namun, ia meminta adanya kejelasan soal pengembalian akses jalan bagi warga dan status aset desa yang terdampak.
“Kami butuh kepastian kapan jalan ini bisa kembali dilalui warga. Selain itu, jalan desa yang terkena proyek ini adalah aset desa. Kami ingin semua serah terima dilakukan secara resmi dan permanen, bukan solusi sementara,” tegas Agus.
Pihak desa dan kecamatan berharap agar pengelola proyek Tol Japek II segera merealisasikan komitmennya, sehingga warga Bojongmangu tidak lagi mengalami kesulitan dalam beraktivitas akibat akses jalan yang terputus.
(Tim Akpersi)