Kelangkaan LPG 3 Kg di Cikarang Barat, Warga Berjuang dalam Antrean Demi Gas
BEKASI,Sorottipipikor.com//
– Kelangkaan gas LPG 3 kilogram di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, membuat warga harus berjuang mendapatkan bahan bakar utama mereka. Dalam beberapa hari terakhir, antrean panjang mengular di sejumlah pangkalan LPG, terutama di Desa Telaga Murni. Warga rela datang sejak pagi, bahkan menunggu berjam-jam, demi mendapatkan tabung gas melon yang menjadi kebutuhan esensial bagi rumah tangga dan pelaku usaha kecil.
Samadi (35), seorang warga setempat, mengungkapkan betapa sulitnya memperoleh LPG saat ini. “Biasanya gampang dapat gas, tapi sekarang harus antre lama. Kalau datang telat, bisa-bisa kehabisan,” keluhnya. Kondisi ini membuat masyarakat semakin resah, terutama mereka yang bergantung pada LPG untuk memasak sehari-hari.
Tak hanya warga, pemilik pangkalan LPG pun mengeluhkan situasi ini. Seorang pengelola pangkalan yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa pasokan dari agen sangat terbatas. “Kami dapat pasokan dari dua agen, tapi jumlahnya jauh dari cukup. Gas datang, langsung habis. Warga yang sudah antre lama pun kadang harus pulang dengan tangan kosong,” tuturnya.
Keterbatasan stok ini juga berdampak pada sektor usaha kecil. Para pedagang makanan, seperti penjual gorengan dan warung makan, mengaku terpaksa menyesuaikan jam operasional atau bahkan menaikkan harga jual mereka. Rini, seorang pedagang gorengan, mengungkapkan bahwa ia harus membeli LPG dengan harga Rp28.000 per tabung, jauh di atas harga biasanya. “Kalau terus naik begini, kami makin kesulitan. Bisa-bisa harga dagangan ikut naik, pelanggan pun berkurang,” ujarnya dengan nada cemas.
Selain stok yang terbatas, harga LPG 3 kg di tingkat pengecer juga mengalami lonjakan. Dari harga normal Rp18.000–Rp20.000 per tabung, kini di beberapa tempat menyentuh Rp25.000 hingga Rp30.000. Kondisi ini menimbulkan dugaan adanya permainan dalam distribusi LPG subsidi, yang seharusnya mudah diakses oleh masyarakat kecil.
Masyarakat pun berharap pemerintah dan pihak terkait segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini. Pengawasan distribusi LPG subsidi perlu diperketat agar tidak ada penyimpangan yang memperburuk kelangkaan. Selain itu, warga mendesak agar pasokan gas ditambah guna menghindari antrean panjang dan lonjakan harga yang semakin memberatkan ekonomi rakyat kecil.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang mengenai penyebab utama kelangkaan LPG 3 kg di wilayah ini. Namun, harapan tetap menggantung di langit Cikarang Barat—agar esok tidak lagi diwarnai antrean panjang dan kecemasan akan harga yang terus melambung.
(Tim Akpersi)