Penumpukan Sampah Dilokasi Perhutani Desa Cirende Resahkan Warga dan Pengguna Jalan
PURWAKARTA , sorottipikor.com//
– Hamparan sampah menumpuk di kawasan Perhutani Desa Cirende, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (17/01/2025). Tumpukan sampah liar ini telah menimbulkan keresahan masyarakat setempat serta pengguna jalan yang melintasi lokasi tersebut.
Seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada awak media bahwa keberadaan sampah tersebut sudah berlangsung lama. “Sampah ini sudah lama, Pak. Baunya mengganggu, dan warga yang lewat sini juga merasa tidak nyaman,” ujar warga tersebut.
Jalan yang berada di lokasi tersebut merupakan jalur alternatif menuju Pasar Jumat, Pasar Rebo, dan Kota Bandung. Jalan ini sering digunakan oleh warga Cibatu untuk berbagai keperluan, seperti mengantar anak sekolah, bekerja di pabrik, hingga pegawai negeri. Dengan kondisi ini, warga berharap pemerintah desa dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta segera mengambil tindakan.
Meskipun pemerintah telah menetapkan regulasi pengelolaan sampah, seperti Peraturan Pemerintah (PP) No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga, kenyataannya implementasi di lapangan masih jauh dari optimal. Salah satunya adalah keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) liar yang justru menimbulkan pencemaran lingkungan dan keresahan masyarakat.
Di TPA liar Desa Cirende, sampah dibiarkan menumpuk tanpa pengelolaan yang memadai. Bau menyengat dan pencemaran udara menjadi masalah utama yang mengganggu warga serta pengguna jalan. “Bau sampah ini sangat mengganggu, kami jadi tidak nyaman melewati jalan ini,” keluh salah seorang pengguna jalan.
Warga mendesak agar pemerintah daerah, terutama DLH, segera mengambil langkah konkret untuk menangani sampah di lokasi tersebut. “Kami meminta pihak desa dan DLH segera bertindak sebelum masalah ini semakin parah,” tegas warga.
Selain itu, masalah TPA liar seperti ini ternyata tidak hanya terjadi di Desa Cirende. Banyak wilayah di Purwakarta yang mengalami masalah serupa, di mana pengelolaan sampah masih dilakukan secara konvensional tanpa pemilahan dari sumbernya.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan atau tindakan nyata dari pihak pemerintah desa maupun DLH Kabupaten Purwakarta terkait permasalahan ini. Warga berharap perhatian serius dari pihak berwenang untuk segera menyelesaikan persoalan yang merugikan lingkungan dan masyarakat ini.
(RM/Tim)