Jumlah Stunting di Tanah Laut Meningkat, Pemkab Anggarkan Rp4 Miliar untuk Penanganan
PELAIHARI,sorottipikor.com
– Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut, dr. Isna Farida, mengungkapkan data terbaru tentang stunting di wilayahnya. Pada 2024, jumlah anak yang mengalami stunting mencapai 1.536 dengan persentase penimbangan 100 persen dari total balita. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2023, yang mencatat 1.244 anak stunting dengan cakupan penimbangan balita sebesar 91,38 persen.
“Peningkatan ini terlihat karena pada 2024, semua balita sudah diukur, berbeda dengan tahun lalu yang hanya mencakup 91,38 persen dari total balita,” ujar Isna di Pelaihari, Selasa.
Kecamatan Jorong tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus stunting tertinggi, yaitu sebanyak 322 anak. Melihat kondisi ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Laut terus berupaya menekan angka stunting melalui Program 8.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Program ini mencakup pemantauan kesehatan sejak masa kehamilan, kelahiran, hingga fase remaja dan usia reproduksi, dengan memperhatikan tahapan fisiologis dan psikologis anak.
“Program 8.000 HPK adalah salah satu langkah penting untuk mencegah dan mengatasi stunting secara jangka panjang,” tambah Isna.
Pemerintah Kabupaten Tanah Laut juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp4 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2025 untuk mendukung upaya ini. Anggaran tersebut akan digunakan melalui Dinas Kesehatan dalam berbagai kegiatan pelayanan kesehatan yang fokus pada penanganan stunting.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kabupaten Tanah Laut, Andris Evony, mengatakan bahwa anggaran ini diusulkan dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD 2025. “Alokasi ini akan diwujudkan dalam sejumlah kegiatan yang dikelola Dinas Kesehatan untuk meningkatkan kesehatan anak-anak di Tanah Laut,” jelasnya.
Upaya ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan dan memastikan tumbuh kembang anak di Kabupaten Tanah Laut berjalan optimal.
(Nur Asani)