Proyek Misterius Tanpa Papan Kegiatan di Desa Sinarmanah, Anggaran Desa Diduga Disalahgunakan

PURWAKARTA,sorottipikor.com

– Masyarakat Desa Sinarmanah, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, dikejutkan oleh adanya proyek drainase yang diduga misterius dan sarat penyimpangan. Proyek yang seharusnya dibiayai oleh Dana Desa (DD) ini tidak menampilkan papan kegiatan yang menjadi kewajiban dalam setiap proyek yang menggunakan anggaran negara. Kejanggalan ini memicu kecurigaan publik terhadap transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan proyek tersebut.

Proyek drainase di RT02/03 RW01 Kp. Sirna Manah tersebut seharusnya menjadi solusi bagi permasalahan genangan air di desa, namun kenyataannya justru menimbulkan lebih banyak pertanyaan. Anggaran yang mencapai Rp. 98.000.000 digunakan untuk pembangunan drainase sepanjang 95 meter dengan tinggi 80 cm dan lebar 60 cm. Namun, hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan indikasi penggunaan material bekas yang menimbulkan keraguan akan kualitas pekerjaan tersebut. Selasa ( 27/08/2024 )

Lebih parahnya lagi, papan kegiatan yang seharusnya terpasang di lokasi proyek sebagai bentuk transparansi terhadap masyarakat tidak ditemukan. Padahal, pemasangan papan kegiatan ini diwajibkan berdasarkan sejumlah regulasi, termasuk UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Perpres No. 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Tanpa papan tersebut, proyek ini terkesan dilakukan secara diam-diam, memicu dugaan adanya praktik siluman dalam pelaksanaannya.

Ahmad Namawi, yang bertindak sebagai Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), ketika dikonfirmasi oleh media, mengakui bahwa anggaran pembangunan drainase tersebut berasal dari Dana Desa. Namun, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai ketidakhadiran papan proyek dan penggunaan material bekas. “Anggarannya sebesar Rp. 98.000.000, dengan panjang 95 meter, tinggi 80 cm, dan lebar 60 cm,” ujar Ahmad singkat.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Desa Sinarmanah, Wawa Syamhuri, belum memberikan tanggapan apapun terkait proyek yang penuh tanda tanya ini. Upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp juga tidak mendapatkan balasan.

Ketiadaan papan kegiatan dan dugaan penyimpangan lainnya membuat proyek ini terkesan seperti proyek siluman yang melanggar prinsip transparansi dan akuntabilitas. Masyarakat kini menunggu tanggapan dari pihak desa dan berharap ada tindakan tegas terhadap setiap bentuk penyimpangan yang terjadi.

(Ramaldi)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *