Duga Proses Hukumnya Tebang Pilih, FORMASA Demo KPK Minta Ambil Alih Dugaan Korupsi Serasi dan Minta Periksa Bupati Banyuasin Askolani.

Jakarta,– Sorot Tipikot //
Sekelompok mahasiswa mengatasnamakan Forum Mahasiswa Sumsel meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengambil alih kasus korupsi Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (SERASI) tahun 2019 Kabupaten Banyuasin yang sedang ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.

Mereka melakukan aksi demonstrasi depan Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan pada Rabu (21/12/2022).

Menurut koordinator aksi Toby Ferdiansyah, penyidikan kasus terebut diduga ada pengondisian karena tidak menyentuh pada pejabat yang punya tanggung jawab penuh pada program tersebut.

Sebelumnya, Kejati Sumsel sudah menetapkan tersangka Staf Khusus Bupati Banyuasin.

Toby, sapaan akrabnya, menyampaikan tidak masuk akal kalau misalkan Bupati Banyuasin tidak terlibat.

“Mustahil kalau hanya staf bupati yang menjadi tersangka, staf itu tugasnya menjalankan perintah bosnya, makanya kami mencurigai telah terjadi kongkalikong dalam proses ini. Kajati seperti tebang pilih dalam menyidik pelakunya,” kata Toby usai aksi depan KPK.

Karena itu, KPK harus segera mengambil alih kasus korupsi Program SERASI yang menelan anggaran Rp. 300 miliar dan harus periksa Bupati Banyuasin Askolani.

“Askolani sebagai Bupati Banyuasin sepatutnya menjadi orang yang paling bertanggung jawab, bukan malah stafnya yang jadi tersangka. KPK harus bertindak cepat agar kasus ini terang benderang dengan memeriksa Askolani,” ucapnya.

Lebih lanjut, Toby memastikan akan terus mengawal kasus ini agar semua yang terlibat diproses hukum.

“Tidak boleh ada yang lolos dari jeratan hukum. Semua yang terlibat harus mempertanggung jawabkan prilakunya di depan hukum,” jelasnya.

“Harapan rakyat Kab. Banyuasin kepada KPK sangat besar, jadi jangan sampai proses kasus ini dituduh tebang pilih karena akibat dari tidak diprosesnya Bupati Askolani,” tutup Toby. (Team).

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published.