Proyek Pemindahan Kantor Gubernur Sumsel Diduga Rugikan Uang Negara, Gagak Siapkan Aksi Besar Besaran di Kejagung RI.
Jakarta, – sorottipikor.com l
Pembangunan proyek Site Devolopment Keramasan Palembang terus mendapat sorotan dari pegiat antikorupsi karena diduga sebagai proyek bancakan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Gerakan Ganyang Koruptor (GAGAK) Imam Hanafi pada Selasa (07/06/2022).
Menurutnya, selain sampai saat ini belum ada progres, proyek yang penimbunannya saja menghabiskan Rp 160 miliar tersebut diduga telah terjadi tindak pidana korupsi.
“Sejak awal memang sudah banyak masalah, terutama soal terciumnya dugaan praktek KKN bahkan sampai masalah AMDAL nya yang tidak transparan,” kata Imam dalam keterangannya yang diterima media.
“Untuk menimbun saja 160 M, anggaran yang sangat fantastis dan patut dicurigai telah terjadi penyelewengan. Mirisnya, sampai saat ini masih nihil progres,” lanjutnya.
Imam menyatakan akan membawa dugaan penyelewengan pembangunan kawasan kantor terpadu dan kantor Gubernur Sumatera Selatan tersebut ke Kejaksaan Agung.
“Kami (Gagak) akan bawa dugaan adanya KKN dalam proyek tersebut ke Kejaksaan Agung,” ungkapnya.
Imam memastikan akan melakukan aksi unjuk rasa untuk meminta Kejagung periksa Herman Deru sebagai Gubernur Sumsel.
“Saat ini kami sedang melakukan kajian dan koordinasi dengan kawan-kawan Gagak untuk melakukan aksi depan Kejagung agar segera periksa Herman Deru yang punya proyek ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Imam menyayangkan proyek tersebut kesannya hanya untuk menghamburkan-hamburkan APBD Sumsel karena tidak jelas kemanfaatannya secaraj langsung terhadap masyarakat.
Padahal, kata Imam, awal pembangunannya bersamaan dengan maraknya Covid-19 yang semestinya anggaran tersebut untuk kepentingan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi masyarakat.
“Bagaimana tidak curiga kalau ini adalah ambisi Herman Deru yang tujuannya tidak jelas sama sekali bahkan anggaran semestinya untuk Covid-19 tetap dipaksakan untuk pembangunan tersebut,” beber dia.
“Makanya Sumsel masuk Provinsi termiskin karena Gubernurnya gagal total dan dipikirannya cuma proyek yang diduga hanya untuk kepentingan memainkan APBD yang bisa saja menguntungkan dirinya dan kelompoknya,” tutup Imam.(Team).