DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH MENGGELAR FORUM DISKUSI DAN SILATURAHMI DENGAN KONSULTAN.
Tanah Bumbu,– sorottipikor.com l
Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kal sel melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah menggelar forum diskusi dan silaturrahmi bersama Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Pusat dan Kaum Literasi maupun Komunitas di wilayah karya anak Tanah Bumbu.(06/10/21)
Kegiatan tersebut digelar di Kantor Dispersip yang bermotivasi untuk mendiskusikan program terlaksana sekaligus menjalani silaturrahmi untuk saling mengenal lebih dalam makna pentingnya membangun sebuah literasi.
Terdapat Literasi Bestari, Forum Anak, Komunitas Kopi Ambar dan Ikma Tanah Bumbu sebagai bentuk wadah maupun sarana untuk mengapresiasi karya baik sastra maupun seni ataupun sebuah bakat dan aspirasi yang ingin disampaikan, diungkapkan serta dikembangkan di masyarakat yang tentunya tidak lepas dari dukungan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.
Pada momen itu Kepala Bidang Pengembangan Perpustaan dan Kegemaran Membaca Dispersip Kabupaten Tanah Bumvu, Nur Rohmah mengatakan bahwa pihaknya selalu berupaya mendukung kegiatan positif literasi maupun komunitas yang ada. Perkumpulan kali ini juga sebagai bentuk diskusi untuk mendapatkan masukan positif sebagai perbaikan perpustakaan kedepannya.
“Kita ada tamu dari Perpustakaan Nasional, Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, hari ini tadi setelah mengunjungi dua desa penerima manfaat program, lalu kita duduk bersama literasi dan komunitas. Kami dari Dinas Perpustakaan mendukung pergerakan dari kegiatan literasi, silahkan menggunakan perpustakaan ini sebagai fasilitas pendukung, asalkan datang lebih dulu untuk memberikan informasi agar bisa disiapkan,” ungkapnya.
Pada momen yang sama Wahyu Tri Tejo Kusumo sebagai Konsultan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bersama rekannya Annisa, menyampaikan bahwa reformasi sederhananya adalah bagaimana perpustakaan bisa memberi manfaat ke masyarakat. Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial sendiri sudah ada sejak tahun 2018.
“Maksud dan tujuan pertemuan ini ialah lebih ingin bantuan dari temen-temen dalam kerjasama, terutama dari mahasiswa yang punya semangat dan kreatifikas untuk membantu promosikan perpustakaan sebagai tempat diskusi bebas dari inklusi apapun dan disini juga difasilitasi yang sifatnya terbuka untuk masyarakat,” pungkas Wahyu.
Ia pun mengharapkan bisa menjalin silaturahmi serta kerjasama yang bertahan dan berkelanjutan dalam memberikan manfaat demi saling terlibat memberikan kajian ilmu yang bermanfaat, kegiatan cinta buku dan membaca. Perpustakaan menjadi suatu tempat yang punya keunggulan dari pada tempat lain yaitu perpustakaan sebagai penyatu dari perbedaan yang ada di kalangan masyarakat.
“Kita terus melengkapi dan memenuhi sarana dan prasarana yang ada diperpustakaan ini, menuju tempat yang bisa menuangkan seluruh kegiatan, kami sangat terbuka kepada literasi dan komunitas yang ingin menuangkan berkegiatan apapun, dimana harapan nantinya semua apresiasi kegiatan anak muda Tanah Bumbu bisa tersalurkan di tempat ini,” ungkap Nur Rochmah.(Hmd).