Para Petani Kini Merugi Dengan Anjloknya Harga Sayuran

Cianjur, sorottipikor.com I Merebaknya virus korona turut berdampak terhadap kehidupan para petani, pendapatan mereka kini merosot tajam, tak jarang sayuran yang sudah waktunya dipanen dibiarkan membusuk hingga membuat petani merugi.

satunya dirasakan Yadi( 49) petani asal Kampung Ciguntur RT 06  RW 03,Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawabarat. Minggu (6/6/2021).

Ia mengaku, harga segala jenis sayuran anjlok akibat daya beli masyarakat turun semenjak pandemi.”Sekarang harga sayuran turun, tomat yang normalnya Rp 5 ribu kini menjadi Rp 2000 per kilogram, harga cabai juga murah Rp 10 ribu per kilogram,” katanya.

Menurutnya, penyebab anjloknya harga sayuran karena kondisi ekonomi yang sedang terpuruk, sehingga daya beli masyarakat turun setelah munculnya wabah virus korona. Jika kondisi ini tidak berubah dalam dua bulan ke depan, diperkirakan para petani menengah ke bawah akan mengalami bangkrut karena kehabisan modal.

“Karena kondisinya kaya gini dan bikin stres gara-gara mikirin harga, lebih baik saya diam di rumah,” katanya.

Masih dikatakan Yadi, biaya atau modal sejak awal penanaman hingga masa panen yang telah dikeluarkan tidak sesuai dengan penghasilan, sedangkan penghasilan yang diperoleh masih dibawah dari modal yang dikeluarkan.

“Jika hasil panen memuaskan, minimal harga tomat Rp5 ribu, saya bisa menutup biaya operasional selama masa tanam” pungkasnya. (Arif)

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published.