Pemekaran Cianjur Selatan Akan Menjadi Kabupaten Pakidulan.

Cianjur, — sorottipikor.com l
Saat ini Provinsi Jawa Barat memiliki luas mencapai 35.377,76 Km2, dengan jumlah warga masyarakat hampir mencapai 50 juta jiwa atau sekitar 20% dari total penduduk negara ini.

Dilihat dari data yang ada saat ini, Provinsi Jawa Barat hanya  memiliki 27 Kab/Kota, jauh di bawah Provinsi Jateng yang terdiri dari 35 Kab/Kota dan Provinsi Jatim terdiri dari 38 Kab/Kota.

Dengan wilayah yang begitu luas dan jumlah penduduk terpadat di Indonesia, pemekaran wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Barat menjadi sangat memungkinkan.

Terkait hal tersebut, DPRD Provinsi Jawa Barat sangat mendukung pemekaran wilayah atau Daerah Otonomi baru.

“Tujuan pemekaran daerah untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat, percepatan pertumbuhan kehidupan demokrasi, percepatan pertumbuhan pembangunan ekonomi daerah, percepatan pengelolaan potensi daerah, peningkatan keamanan dan ketertiban serta peningkatan hubungan yang serasi antara pusat dan daerah. Namun, demikian bukan berarti mengesampingkan poin-poin utama kesiapan sumber daya alam, sumber daya manusia dan potensi yang dimiliki oleh Daerah Otonomi Baru”, kata Mirza Agam Gumay yang merupakan salah satu anggota DPRD Provinsi Jabar dikutip dari faktabandungraya, beberapa waktu yang lalu.

Menurutnya pembentukan calon Daerah Otonomi Baru Cianjur Selatan, sudah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2018-2023 tentang prioritas daerah pemekaran.

Terkait rencana pembentukan Daerah Otonomi Baru Cianjur Selatan, menurut Rahmat Sulaeman yang biasa dipanggil Kang Enen yang merupakan salah seorang putra daerah asli Cianjur Selatan mengatakan bahwa dirinya sangat mendukung.

“Cianjur Selatan selama ini selalu tertinggal dibandingkan dengan Cianjur Kota. Itu bisa kita lihat baik dalam hal pembangunan infrastruktur, ekonomi maupun dalam bidang pendidikan. Selain itu banyak potensi Cianjur Selatan yang tidak tergali dan terolah dengan baik akibat kurangnya perhatian. Kita butuh pemimpin yang fokus mengembangkan dan memajukan daerah Cianjur Selatan. Caranya dengan cara mendukung pembentukan Kabupaten Cianjur Selatan tersebut,” demikian pernyataan Kang Enen.

Lebih lanjut Magister dalam bidang pendidikan yang juga pemerhati masalah sosial kemasyarakatan ini menjelaskan bahwa banyak lokasi wisata di daerah Cianjur Selatan baik itu wisata alam darat maupun laut yang masih belum mendapat perhatian.

Kemudian dia juga menjelaskan mengenai hasil laut, dan bumi daerah Cianjur Selatan yang belum bisa dioptimalkan akibat tidak didukung oleh infrastruktur dan sistem yang baik dan memadai.

Menurutnya apabila itu semua bisa dioptimalkan, maka bisa dipastikan akan meningkatkan taraf hidup dan perekonomian masyarakat di sana.

“Saya berharap proses persetujuan pemekaran Daerah Otonom Baru Cianjur Selatan di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur pada 12 Juli 2020 yang lalu oleh Plt. Bupati waktu itu dengan Ketua DPRD Cianjur bisa benar- benar terealisasi,” paparnya.

Terkait masalah pendidikan, dia menambahkan bahwa Cianjur Selatan sangat jauh tertinggal dari wilayah Cianjur Kota dan daerah lainnya. Sedangkan pendidikan merupakan dasar paling utama pembangunan sebuah wilayah atau negara.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa daerah Cianjur Selatan mengalami kekurangan guru PNS, karena biasanya guru PNS yang ditempatkan di daerah Cianjur Selatan hanya bertahan 3 atau 4 tahun, di mana selanjutnya mereka akan berbondong-bondong mengajukan pindah ke kota dengan berbagai macam alasan.

Pada akhirnya daerah Cianjur Kota mengalami penumpukan guru PNS sedangkan daerah Cianjur Selatan menjadi sangat kekurangan.

Hal ini berdampak pada banyaknya sekolah negeri yang diisi oleh tenaga guru honorer yang tidak sesuai dengan kapasitas mengajar mereka yang berujung pada kualitas pendidikan masyarakat Cianjur Selatan itu sendiri.

Dengan terbentuknya Kabupaten Cianjur Selatan, Kang Enen meyakini masalah kekurangan guru PNS yang berkualitas dan suka pindah ke daerah Cianjur Kota dengan seribu alasan yang mereka buat bisa teratasi, dan pada ujungnya mutu dunia pendidikan masyarakat Cianjur Selatan bisa naik dan sejajar dengan wilayah lainnya.

Pada akhirnya Kang Enen mengharapkan agar aspirasi dan keinginan masyarakat Cianjur Selatan untuk membentuk Daerah Otonomi Baru jangan sampai menjadi alat jualan politik oleh segelintir kalangan yang hanya ingin meraup keuntungan berupa suara masyarakat daerah pakidulan.

Senada dengan Kang Enen, adapun Kang Onil yang juga masih turunan pakidulan mengatakan bahwa sudah selayaknya apabila Cianjur Selatan menjadi Daerah Otonomi Baru.

Sarjana dan praktisi pendidikan ini melihat pembentukan Kabupaten Cianjur Selatan bisa menjadi solusi bagi kemajuan rahayat pakidulan yang selama ini masih tertinggal

“Solusi kemajuan Cianjur Selatan adalah dengan pemekaran wilayah,” tandasnya.

Seperti yang kita ketahui, Cianjur Selatan memiliki pemandangan alam yang luar biasa indahnya, mulai hamparan kebun teh, lembah-lembah, air terjun dan juga pemandangan lautnya yang eksotis.

Luas wilayah calon Daerah Otonomi Baru Cianjur Selatan mencapai 231.105,88 hektare persegi dengan jumlah penduduk 629.499 jiwa. Sebuah potensi yang luar biasa besar jika ada pemimpin yang sanggup mengolahnya.

Reporter   : Arif

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *