Ketua DPC PWRI Angkat Bicara Terkait Pembangunan Puskesmas Jatiluhur Diduga Asal Jadi.
Purwakarta – Sorottipikor.com – Pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) tepatnya di Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, yang menghabiskan anggaran mencapai Miliaran, bersumber DAK tahun 2020 dengan no kontrak 17/ SP/25.83VB/2020, dipertanyakan oleh DPC PWRI Kabupaten Purwakarta.
Proyek yang dilaksanakan oleh rekanan PT. AKHINA SAUYUNAN PURWAKARTA, di nilai tak berkualitas dan terkesan asal jadi sehingga kuat dugaan tak sesuai dengan anggaran yang digelontorkan sebagaimana Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Wakil Ketua II DPC PWRI Kabupaten purwakarta Dadi Hermana mengatakan, berdasarkan pengamatan proses pembangunan di duga tidak berkualitas karena hampir 50% item pembangunan rehabilitasi ini masih menggunakan konstruksi bangunan lama tanpa ada perbaikan & material lama pun masih banyak yang dipergunakan kembali.
“Sementara jika dibandingkan dengan jumlah anggaran yang dikucurkan, sangat tidak pantas pihak rekanan masih menggunakan sejumlah item konstruksi bangunan lama yang sudah di makan usia, karena dikhawatirkan tidak kokoh lagi,” kata Dadi awak media SorottipikorJumat (28/08/2020).
Seharusnya, rekanan lebih banyak menggunakan konstruksi baru demi mendapatkan bangunan yang kokoh dan rapi.
Terkait kejanggalan pekerjaan proyek tersebut juga dibenarkan oleh ketua DPC PWRI Kabupaten Purwakarta Ramaldi.
Ketua PWRI Ramaldi mengungkapkan, bahwa beberapa waktu lalu pihaknya telah turun ke lokasi meninjau langsung pekerjaan proyek di maksud.
“Kami mengkhawatirkan proses pekerjaan rehabilitas Poned Puskesmas yang berlokasi di Desa Cilegong Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta tersebut tidak berkualitas, karena item pekerjaannya masih banyak menggunakan konstruksi bangunan lama dan bahan/material pun sepertinya tidak layak seperti penggunaan semen dan besi serta material yang lainnya, ungkap Ramaldi.
“Dan kami akan terus memantau pengerjaan ini sampai dengan selesai supaya semuanya berjalan dengan baik, sesuai dengan perencanaan sehingga hasilnya bisa lebih berkualitas”, lanjut Ramaldi.
Sementara Ramaldi juga menyatakan, terkait hasil temuan di lapangan, dalam waktu dekat akan menyampaikan hasil penemuannya ke Dinas Kesehatan dan Dinas yang lain, yang semestinya lebih bertanggung jawab atas pembangunan ini, sekaligus meminta klarifikasi terkait pekerjaan tersebut, sehingga kualitas bangunan akan lebih terjaga & sesuai dengan perencanaan dapat kita kawal bersama – sama.
“Pekerjaan itu merupakan renovasi, jika ada bahan konstruksi yang layak di pakai akan digunakan kembali untuk bangunan. Jika tidak bisa ya tidak digunakan”, jelas Ridwan pengawas proyek Poned tersebut.
Terkait sejumlah pemakaian kembali material seperti besi, semen dan yang lain – lainnya masih dari bangunan lama, tetapi tetap digunakan oleh pihak rekanan, padahal sudah sangat jelas anggaran DAK tersebut cukup fantastis, milyaran.
“Kita akan terus kawal pembangunan poned ini, supaya semua sesuai dengan perencanaan. Dan saya tegaskan tidak ada kompromi ketika ditemukan indikasi yang merugikan uang rakyat”, ujar Ramaldi mengakhiri keterangannya.
( Ram-Tim)