Kongres GMNI Kemaritiman Ke-XXI di Ambon: GMNI Cabang Bogor Siapkan Gagasan Besar
BOGOR,– sorottipikor.com l Kongres GMNI ke XXI di Ambon berlangsung dari tanggal 28 November s.d 2 Desember 2019. Agenda Kongres ini di hadiri oleh kurang lebih 168 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan 25 Dewan Pimpinan Daerah (DPD) GMNI dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote.
Ajang kongres ini merupakan ajang pertemuan gagasan-gagasan besar antar kader yang terhimpun dalam DPC dan DPD GMNI se-Indonesia untuk perbaikan GMNI kedepan. Tidak hanya itu dalam ajang kongres GMNI ini, nantinya kader GMNI akan sama-sama merumuskan pemikiran-pemikirannya dalam sidang-sidang komisi meliputi Komisi Organisi, Komisi Kaderisasi, dan Komisi Politik.
Kemudian dalam ajang kongres ini para kader terbaik GMNI nantinya akan berkontestasi untuk menduduki posisi tertinggi sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMNI. Hampir seluruh DPC dan DPD yang memiliki hak suara sudah menentukan kandidat unggulannya. Sementara DPC GMNI Bogor sama sekali belum menentukan pilihan kandidat unggulannya.
Sebagaimana yang dituturkan, Ketua DPC GMNI Bogor Bung Fera Priyatna “Bahwasannya Hadirnya GMNI Bogor dalam ajang kongres ini hanya fokus pada gagasan-gagasan perbaikan untuk GMNI kedepan, terkait kandidat unggulan kami sama sakali belum menentukan pilihan. Hal itu dikarenakan kami menganggap bahwa momentum pertemuan para Marhaenis ini merupakan momentum pertukaran pemikiran antar kader dari berbagai daerah, bukan hanya momentum politik praktis untuk memenangkan calon pimpinan semata” Ungkapnya
“Sementara Bung Ramdani yang merupakan Sekretaris DPC GMNI Bogor menganggap bahwasanya, momentum kongres ini merupakan momentum dimana para kader Gmni sama-sama memikirkan bagaimana relevansi Azas Perjuangan Marhaenisme dalam konteks zaman. “Ia menganggap penting bagi GMNI sebagai organisasi besar mengurai Asas Perjuangan Marhaenisme ajaran bung Karno dalam kontek Zaman. Ia pun mengutip perkataan Bung Karno bahwasanya, Marhaenisme itu sifatnya dinamis. “Bung Ramdani menerjemahkan Marhaenisme yang Dinamis tersebut sebagai sebuah ajaran yang memiliki dasar yang kokoh namun dalam prakteknya harus mengikuti perkembangan zaman.” Ungkapnya.
DPC GMNI Bogor merumuskan beberapa point gagasan perubahan GMNI kedepan yang nantinya akan sama-sama kita dorong, meliputi Pertama Digitalisasi Jaringan Gerakan, yang menjelaskan bahwa di era digital ini penting bagi para kader untuk memaksimalkan teknologi digital sebagai media gerakan, kedepan diharapkan GMNI mampu menciptakan sebuah produk aplikasi sistem yang terhubung antar kader secara efektif. Bung Ramdani pun mengungkapkan di era distrupsi ini penguasaan teknologi amatlah penting. Kedua, Integrasi Gerakan Membangun Desa, penjelasannya bahwa gerakan turun ke Desa secara serentak dan terorganisir harus menjadi konsern utama GMNI, karena disanalah para kader akan hidup bersama masyarakat kecil dan turut memahami kondisinya. Ketiga Pembentukan Badan Beasiswa Nasional, yang menekankan bahwa Badan ini penting untuk dibentuk, yang bertujuan untuk mewadahi dan mendistribusikan para kader untuk bersaing di dunia pendidikan, sehingga nantinya para kader matang dalam berpikir dan tajam dalam analisisnya, sehingga pada akhirnya mampu bersaing di Nasional maupun Global. Ke empat, Gerakan Sadar Agraria, DPC GMNi Bogor mengharapkan Agara kedepan gerakan agararia menjadi fokusinutama GMNI dimana didalamnya terdapat penyadaran akan teori-konsep dan contoh-contoh persoalan agraria dilapang. Hal itu amatlah penting untuk di dorong, dikarenakan sumber daya utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan agraria yang meliputi pertanian, kelautan, kehutanan dan lain-lain, disana pula banyak sekali perebutan kekuasaan atas sumber-sumber agraria yang menjadi penghidupan rakyat yang menuai konflik. “Harapannya kedepan GMNI mampu membentuk sebuah Pusat Kajian Agraria yang nantinya berfungsi untuk pendataan persoalan agraria hingga pendamping hukum kepada masyarakat yang berkonflik.” Tambahnya lagi.
DPC GMNI Bogor merumuskan beberapa point gagasan perubahan GMNI kedepan yang nantinya akan sama-sama kita dorong, meliputi Pertama Digitalisasi Jaringan Gerakan, yang menjelaskan bahwa di era digital ini penting bagi para kader untuk memaksimalkan teknologi digital sebagai media gerakan, kedepan diharapkan GMNI mampu menciptakan sebuah produk aplikasi sistem yang terhubung antar kader secara efektif. Bung Ramdani pun mengungkapkan di era distrupsi ini penguasaan teknologi amatlah penting. Kedua, Integrasi Gerakan Membangun Desa, penjelasannya bahwa gerakan turun ke Desa secara serentak dan terorganisir harus menjadi konsern utama GMNI, karena disanalah para kader akan hidup bersama masyarakat kecil dan turut memahami kondisinya. Ketiga Pembentukan Badan Beasiswa Nasional, yang menekankan bahwa Badan ini penting untuk dibentuk, yang bertujuan untuk mewadahi dan mendistribusikan para kader untuk bersaing di dunia pendidikan, sehingga nantinya para kader matang dalam berpikir dan tajam dalam analisisnya, sehingga pada akhirnya mampu bersaing di Nasional maupun Global. Ke empat, Gerakan Sadar Agraria, DPC GMNi Bogor mengharapkan Agara kedepan gerakan agararia menjadi fokusinutama GMNI dimana didalamnya terdapat penyadaran akan teori-konsep dan contoh-contoh persoalan agraria dilapang. Hal itu amatlah penting untuk di dorong, dikarenakan sumber daya utama masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan agraria yang meliputi pertanian, kelautan, kehutanan dan lain-lain, disana pula banyak sekali perebutan kekuasaan atas sumber-sumber agraria yang menjadi penghidupan rakyat yang menuai konflik. “Harapannya kedepan GMNI mampu membentuk sebuah Pusat Kajian Agraria yang nantinya berfungsi untuk pendataan persoalan agraria hingga pendamping hukum kepada masyarakat yang berkonflik.” Tambahnya lagi.
“DPC GMNI Bogor menyampaikan bahwa gagasan-gagasan ini pun sudah kita diskusikan dengan beberapa DPC dan DPD GMNI agar nantinya sama-sama didorong. Sementara DPC yang sudah bersedia turut mendorong merupakan DPC GMNI Padang, tidak hanya mendorong, merekapun turut menambahkan gagasan-gagasan besar untuk perbaikan GMNI kedepan.” Tuturnya.
Adapaun gagasan yang ditambahkan oleh DPC GMNI Padang, sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua DPC Padang Bung Wendy Ahmad Wahyudi meliputi Pertama, Perpustakaan Digital, ia mengungkapkan, “Bahwa pentingnya membangun budaya literasi yang efektif di Tubuh GMNI, ia menggap masih banyak DPC yang di daerah-daerah tidak mendapatkan akses buku kader GMNI, dengan adanya perpustakaan digital ini tentunya akan memberikan akses seluas-luasnya bagi seluruh kader GMNI dimanapun berada, dan proses pertukan pikiran melalui media digital ini akan berlangsung dengan baik. Kemudian kedua, Lembaga Pers GMNI, bung Wendy mengaggap bahwasanya Penguasa media amatlah penting, karena dengan kita menguasai media maka segala isu-isu lokal yang di kawal oleh para kader di daerah akan terangkat secara nasional, itu bagus sebagai media gerakan. Ketiga, Pembentukan Badan Kerja Keprofesian, ia menuangkan gagasan ini sebagai outokritik untuk GMNI, bahwasannya dalam tubuh GMNI tidak adanya wadah yang membangun wacana keilmuan sesuai bidang-bidangnya. “Hal ini menghegemonik sehingga dampaknya pasca berGMNI distribusi para kader para kader sedikit yang bergerak di lini-lini keperofesian, semua terkonsentrasi di Partai Politik. Harapannya dengan adanya Badan Kerja Keprofesian ini, nantinya para kader yang memiliki keilmuan dibidangnya bertemu dan sama-sama merumuskan sebuah produk sebagai karya anak negeri untuk bangsa.” Tukas Wendy Ahmad Wahyudi.
“Sementara Bung Roby Wakil Ketua Bidang Organisasi menyampaikan bahwasanya GMNI merupakan Organisasi Besar yang memiliki jumlah kader yang banyak. Namun sampai saat ini dalam tubuh GMNI belum ada sistem yang mengatur Database GMNI, pointnya mengapa sistem pencatatan database ini penting, karena untuk mempermudah proses pendistribusianan kader ka setiap lini Agar sayap GMNI tidak terkonsentrasi di partai politik saja, harus juga ada yang berjuang di dunia Akademisi, Pengusaha, Industri,
Sementara Bung Roby Wakil Ketua Bidang Organisasi menyampaikan bahwasanya GMNI merupakan Organisasi Besar yang memiliki jumlah kader yang banyak. Namun sampai saat ini dalam tubuh GMNI belum ada sistem yang mengatur Database GMNI, pointnya mengapa sistem pencatatan database ini penting, karena untuk mempermudah proses pendistribusianan kader ka setiap lini Agar sayap GMNI tidak terkonsentrasi di partai politik saja, harus juga ada yang berjuang di dunia Akademisi, Pengusaha, Industri, teknologi dan lini-lini lain yang salama ini kosong. Kemudian ia pun mengungkapkan Bahwasannya GMNI sebagai Organisasi besar harusnya mampu menjalin kerja sama dan memiliki mitra kerja di berbagai sektor baik di sektor pemerintah, sektor Swasta, dan lembaga-lembaga yang memang bergerak dalam penanganan persoalan masyarakat. Hal ini penting untuk di dorong karena memang untuk mewujudkan tri sakti bung Karno harus dilakukan secara kolaborasi dan sinergis. Tidak hanya itu, dengan banyaknya mitra kerja GMNI. Kedepan sayap-sayap GMNI akan berkembang diberbagai sektor yang itu akan menunjang kerja-kerja perbaikan GMNI kedepan,” Ungkapnya.
Ia pun sangat berharap, dimoment kongres ini, para kader GMNI fokus pada pemikiran-pemikian yang bermuara pada otokritik terhadap GMNI yang sifatnya konstruktif. Agar kedepan Roda Organisasi GMNI dapat berjalan dengan baik,” Pungkasnya. (Wengz)