Cara Praktis Uji Kualitas Pasir Beton
Sorottipikor.com
Seiring dengan pembangunan yang terus berjalan, maka pekerjaan – pekerjaan konstruksipun akan terus tumbuh. Namun di samping kuantitas pertumbuhan, proyek – proyek konstruksi pun harus memperhatikan kualitas dari proyek konstruksi yang sedang dikerjakan tersebut. Ada banyak jenis pekerjaan di sektor konstruksi, namun satu hal yang penting adalah kualitas coran beton yang dikerjakannya.
Unsur penting yang mempengaruhi kualitas beton adalah semen, air, batu split dan pasir. Pada kesempatan ini media bertanya pada Pembina Asosiasi Tenaga Teknik Indonesia Dede Farhan Aulawi, yang juga dikenal sebagai pakar Construction Safety di sela – sela olah raga sore pada hari Sabtu (8/6) di Jakarta. Dede mengatakan bahwa idealnya kualitas material yang akan dipakai itu harus diuji di laboratorium dulu agar mengetahui kualitas dari bahan baku coran. Namun dalam praktek empirik di lapangan hal tersebut jarang dilakukan dengan berbagai alasan. Padahal kualitas coran ini tidak sekedar berimplikasi ekonomi saja, tetapi juga akan berpengaruh pada tingkat keamanan dan keselamatan para pengguna proyek konstruksi tersebut.
Dede menyampaikan bahwa dalam obrolan santai seperti ini tidak mungkin membahas semua proses uji material secara ideal, tetapi paling tidak bisa diambil salah satu contoh saja yaitu uji praktis kualitas pasir cor di lapangan. Sesungguhnya ada banyak standarisasi dan/atau aturan yang harus dipenuhi terkait masalah ini, seperti PBI 1971 NI 2 (Peraturan Beton Bertulang Indonesia), SNI 03-1749-1990 ( Agregat untuk Aduk dan Beton, Cara Penentuan Besar Butir), SNI 03-1750-1990 ( Agregat beton, Mutu dan Cara Uji), ASTM C-33 (Specification For Concrete Aggregates), dan peraturan terkait lainnya.
Adapun peraturan – peraturan yang terkait dengan pengujian pasir, diantaranya SNI-1970-2008 (Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus), SNI 03-2816-1992 (Metode Pengujian Kotoran Organik dalam Pasir untuk Campuran Mortar atau Beton), ASTM C136 (Standard Test Method for Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregates), ASTM C70 (Standard Test Method for Surface Moisture in Fine Aggregate), dan lain – lain. Jadi jika berbicara aturan dan standarisasi pengujian sebenarnya sudah ada standar – standar yang harus dipenuhi. Meski kadangkala ada orang yang berpendapat bahwa standar – standar itu hanya ada di bangku sekolah saja, semata – mata orang tersebut belum mengerti tentang pemenuhan kewajiban formal, kewajiban sosial dan kewajiban moral. Ujar Dede menjelaskan.
Selanjutnya Dede menambahkan bahwa dalam pengujian pasir cor, ada yang namanya uji kadar lumpur, kandungan bahan organik, modulus halus, indeks kekerasan, penyerapan air, dan reaktifitas alkali. Baik alkali – silika maupun alkali – karbon. Cara praktis pemeriksaan kandungan bahan organik pasir di lapangan adalah (1)masukkan pasir dalam gelas atau botol bening, (2) campurkan larutan soda api 3% aduk atau kocok, (3) diamkan 24 jam, dan (4) jika larutan menjadi berwarna coklat tua berari mengindikasikan kandungan organik dalam pasir cukup tinggi. Indikasi kandungan organik juga dapat terlihat jika pasir ditenggelamkan dalam air jernih, yaitu apabila terlihat partikel mengambang.
Adapun cara praktis pemeriksaan kandungan lumpur pasir di lapangan denganpengocokan, yaitu dengan langkah (1) sediakan gelas ukur (misal berukuran 1.000 cc), (2) isikan pasir sampai kira-kira hampir setengah (misal : 450 cc), (3) isikan air jernih sampai total pasir + air dua kali pasir (misal : 900 cc), (4) tutup dan kocok-kocok selama sekitar 1 menit (jangan sampai tumpah), dan (5) diamkan supaya mengendap, selama minimal 1 jam untuk perkiraan/perhitungan cepat kadar lumpur.
Kadar lumpur dihitung dari tinggi lapisan lumpur yang terlihat di gelas ukur dan dibagi dengan tinggi total pasir + lumpur. Itulah prosentasi kandungan lumpur yang ada dalam pasir tersebut. Semakin rendah nilainya, maka pasir tersebut semakin baik untuk digunakan sebagai pasir cor. Ujar Dede menutup perbincangan santai di sore hari. Semoga diberi keberkahan usia dan keberkahan ilmu atas kerajinannya untuk selalu berbagi ilmu untuk banyak orang. Aamiin YRA. Red (Mst Hasibuan).